Selasa, 25 April 2017

SUMBER DAYA ALAM BAHARI INDONESIA: KERUSAKAN TERUMBU KARANG DI PERAIRAN KEPULAUAN RAJA AMPAT


SUMBER DAYA ALAM BAHARI INDONESIA: KERUSAKAN TERUMBU KARANG DI PERAIRAN KEPULAUAN RAJA AMPAT
(Febrian Rahman / 34414112 / 3ID01)


LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan panjang garis pantai lebih dari 95.000 km dan juga memiliki lebih dari 17.504 pulau. Keadaan tersebut  menjadikan Indonesia termasuk ke dalam Negara yang memiliki kekayaan sumber daya perairan yang tinggi dengan sumber daya hayati perairan yang sangat beraneka ragam. Keanekaragaman sumber daya perairan Indonesia meliputi sumberdaya ikan maupun sumberdaya terumbu karang. Terumbu karang yang dimiliki Indonesia luasnya sekitar 7000 km2 dan memiliki lebih dari 480 jenis karang yang telah berhasil dideskripsikan. Luasnya daerah karang yang ada menjadikan Indonesia sebagai Negara yang memiliki kenekaragaman ikan yang tinggi khususnya ikan-ikan karang yaitu lebih dari 1.650 jenis spesies ikan. Namun keindahan ekosistem laut di Indonesia semakin hari semakin terancam kerusakannya.
Seperti halnya  di awal tahun ini tepat nya di bulan Maret, kerusakan terumbu karang terjadi di Kepulauan Raja Ampat. Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini. Sangat disayangkan kepada para wisatawan atau turis yang mengunjungi Kepulauan Raja Ampat tersebut malah menjadi bagian dalam perusakan sumber daya perairan di Indonesia ini bukan menjadi bagian dalam pelestarian sumber daya perairan terutama terumbu karang tempat berlindungnya berbagai jenis ikan. Rusaknya terumbu karang di Raja Ampat diawali dari masuknya sebuah kapal pesiar yang  kandas di atas sekumpulan terumbu karang di Raja Ampat. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut mengakibatkan terumbu karang di wilayah tersebut rusak berat. Pemerintah Indonesia berencana mengajukan gugatan perdata dan pidana akibat masalah ini, sebab insiden tersebut merusak habitat bawah laut Indonesia.

PEMBAHASAN
Salah satu terumbu karang terbaik di Raja Ampat, rusak berat akibat ditabrak sebuah kapal pesiar asal Inggris MV Caledonian Sky. Pemerintah Indonesia menyatakan telah membentuk tim khusus untuk mengajukan gugatan terhadap insiden ini. Rusaknya terumbu karang di Raja Ampat diawali dari masuknya sebuah kapal pesiar, MV Caledonian Sky yang memiliki bobot 4200 GT, pada tanggal 3 Maret 2017. Kapal berbendera Bahama itu dinahkodai oleh Kapten Keith Michael Taylor. Kapal tersebut digunakan untuk membawa 102 turis dan 79 Anak Buah Kapal. Setelah mengelilingi pulau untuk mengamati keanekaragaman burung serta menikmati pementasan seni, para penumpang kembali ke kapal pada siang hari tanggal 4 Maret 2017. Kapal pesiar itu kemudian melanjutkan perjalanan ke Bitung pada pukul 12.41 Waktu Indonesia Timur (WIT). Di tengah perjalanan menuju Bitung, MV Caledonian Sky kandas di atas sekumpulan terumbu karang di Raja Ampat. Untuk mengatasi hal ini Kapten Keith Michael Taylor merujuk pada petunjuk GPS dan radar tanpa mempertimbangkan faktor gelombang dan kondisi alam lainnya.  Saat kapal itu kandas, sebuah kapal penarik (tug boat) dengan nama TB Audreyrob Tanjung Priok tiba di lokasi untuk mengeluarkan kapal pesiar tersebut. Namun upaya tersebut awalnya tidak berhasil karena kapal MV Caledonian Sky terlalu berat.  Kapten terus berupaya  untuk menjalankan  kapal Caledonian Sky hingga akhirnya berhasil kembali berlayar pada pukul 23.15 WIT pada tanggal 4 Maret 2017. Akibatnya, terumbu karang di wilayah tersebut rusak berat. Pemerintah Indonesia berencana mengajukan gugatan perdata dan pidana akibat masalah ini, sebab insiden tersebut merusak habitat bawah laut Indonesia.
Kementerian Koordinator Kemaritiman telah selesai menyurvei kerusakan terumbu karang karena ditabrak oleh kapal MV Caledonian Sky di Kabupaten Raja Ampat. Hasilnya, kapal asal Inggris tersebut merusak 18.882 meter persegi terumbu karang. Survei dilakukan oleh tim survei nasional dan tim survei asuransi kapal sejak 19 Maret 2017. Kedua tim tersebut sepakat mengenai luas terumbu karang yang rusak. Luas tersebut dibagi lagi berdasarkan tingkat kerusakan terumbu karang. Tingkat pertama, rusak total; kedua, rusak sedang. Seluas 13.270 meter persegi mengalami rusak total oleh kapal dan 5.612 meter persegi rusak sedang akibat empasan pasir dan pecahan terumbu karang karena olah gerak kapal. Namun demikian, terumbu karang yang rusak sedang itu tingkat harapan hidupnya hanya tinggal 50 persen. Terumbu karang yang mengalami rusak sedang bisa berubah menjadi rusak total. Hal tersebut karena ada kemungkinan gagalnya rehabilitasi terumbu karang. Selanjutnya, pemerintah akan menghitung total kerugian secara ekonomi yang dialami. Fase ini dilakukan oleh tim evaluasi yang dipimpin oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
Perusakan terumbu karang melanggar UU No. 32/2009 dan oleh karena itu pemerintah Indonesia akan segera mengajukan gugatan pidana dan perdata ke perusahaan pemilik kapal. Akan tetapi perusahaan kapal pesiar Noble Caledonia sudah meminta maaf atas insiden yang terjadi dan berjanji untuk membayar kerugian yang muncul untuk membantu masyarakat lokal dan menyumbang pada perbaikan terumbu karang, serta perusahaan tersebut telah bekerja sama dengan para ahli untuk mengetahui bagaimana kami dapat membantu proses regenerasi terumbu karang. Sebelumnya diberitakan pula bahwa Noble Caledonia akan diminta membayar kompensasi sebesar US$1,28 juta (sekitar Rp 17 miliar hingga US$1,92 juta (sekitar Rp25 miliar) untuk memulihkan kondisi Raja Ampat. Namun jumlah tersebut masih akan dievaluasi lagi setelah memperoleh data aktual dari lapangan. Kasus-kasus kapal yang menabrak karang ini bukan pertama kali sebenarnya. Di Indonesia pernah ada kapal-kapal tongkang menabrak di Sulawesi, di Batam, di Karimun. Skala kapalnya berbeda. Ada yang menggantinya beberapa miliar rupiah. Namun kasus ini sedikit berbeda, ada kapal pesiar besar masuk menabrak dengan beberapa konsekuensinya, sehingga tidak bisa instan, harus melalui proses dan tahapan.
Restorasi menjadi pilihan yang paling mungkin untuk memulihkan kembali kawasan terumbu karang yang rusak. Namun perlu diukur variasi spesies terumbu karang sebelum rusak, sebelum melakukan restorasi atau perbaikan. Dari pantauan yang telah dilakukan, terdapat beberapa colony besar terumbu karang yang rusak, yang itu memerlukan waktu sangat lama untuk memulihkan kembali ke kondisi minimum terumbu karang itu. Pemerintah perlu mengambil kebijakan untuk melindungi terumbu karang dan ekosistem bawah laut Indonesia, dari ancaman jangkar kapal besar yang singgah maupun yang hanya lewat. Harus dilakukan segera identifikasi jenis-jenis atau spesies terumbu karang yang rusak, serta strategi restorasi yang akan digunakan. Untuk menghindari kerusakan atau kejadian yang sama terjadi di tempat terumbu karang di Raja Ampat lainya, atau tempat menyelam lain di Indonesia, pemerintah harus segera membuat banyak tambatan kapal yang strategis, sehingga kapal-kapal besar tidak langsung masuk ke perairan dangkal, yang beresiko merusak terumbu karang. Selain itu, pemerintah harus segera membuat kebijakan zonasi yang baik, sehingga ada zonasi yang jelas, di mana wilayah kapal besar bisa masuk atau tidak bisa masuk. Hal itu terkait dengan pentingnya keberadaan satu peta di kawasan laut, sebagai acuan dan perencanaan yang lebih baik di masa depan.

KESIMPULAN
Indonesia termasuk ke dalam Negara yang memiliki kekayaan sumber daya perairan yang tinggi dengan sumber daya hayati perairan yang sangat beraneka ragam terutama terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia. Namun semakin hari perusakan terumbu karang kian bertambah. Pada bulan Maret 2017 perairan Indonesia kembali dirundung kesedihan dikarenakan kerusakan terumbu karang di Kepulauan Raja Ampat oleh kapal pesiar dari asing yang merusak sekitar 1,8 hektar terumbu karang di kawasan perairan Kepulauan Raja Ampat. Pemerintah Indonesia harus segera menindaklanjuti permasalahan tersebut karena kerugian yang ditimbulkan sangat besar mulai dari kerugian ekosistem bawah laut dimana terumbu karang menjadi tempat tinggal atau berlindung bagi para ikan-ikan, dan kerugian secara ekonomi dimana butuh waktu dan proses yang lama untuk memulihkan keadaan tersebut. Restorasi menjadi pilihan yang paling mungkin untuk memulihkan kembali kawasan terumbu karang yang rusak.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
Berikut adalah beberapa foto terkait dengan kerusakan terumbu karang di perairan Kepulauan Raja Ampat yang disebabkan oleh kapal pesiar Caledonia Sky.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar