Teknik Industri berdasarkan IIE
(Institute of Industrial and System Engineering) adalah sebagai berikut: “Industrial
Engineering is concerned with the design, improvement, and installation of
integrated system of people, materials, information, equipment, and energy. It
draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical, and
social sciences together with the principles and methods of engineering
analysis and design to specify, predict, and evaluate the result to be obtained
from such system.”
Teknik Industri adalah suatu teknik
yang mencakup bidang desain, perbaikan, dan pemasangan dari sistem integral
yang terdiri dari manusia, bahan-bahan, informasi, peralatan dan energi. Hal
ini digambarkan sebagai pengetahuan dan keterampilan yang spesifik pada
metematika, fisika, dan ilmu-ilmu sosial bersama dengan prinsip dan metode dari
analisis keteknikan dan desain untuk mengkhususkan, memprediksi, dan
mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu sistem.
Teknik Industri berkenaan dengan
proses untuk memperbaiki performansi keseluruhan dari sistem yang dapat diukur
dari ukuran-ukuran ekonomi, pencapaian kualitas, dampak terhadap lingkungan,
dan bagaimana semua hal tersebut dapat memberikan manfaat pada kehidupan
manusia.
Teknik Industri juga dapat diartikan
sebagai suatu teknik manajemen sistem, yaitu suatu teknik yang mengatur sistem
tersebut secara keseluruhan dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang terkait.
Aspek-aspek tersebut antara lain manusia sebagai aspek terpenting, mesin dan
material. Teknik Industri mengatur agar sistem tersebut berjalan dengan cara
yang paling produktif, efektif dan efisien.
Sejarah dan Perkembangan Teknik Industri di Dunia
Awal
mula Teknik Industri dapat ditelusuri dari beberapa sumber berbeda. Frederick
Winslow Taylor sering ditetapkan sebagai Bapak Teknik Industri meskipun seluruh
gagasannya tidak asli. Beberapa risalah terdahulu mungkin telah mempengaruhi
perkembangan Teknik Industri seperti risalah The Wealth of Nations karya Adam
Smith, dipublikasikan tahun 1776; Essay on Population karya Thomas Malthus
dipublikasikan tahun 1798; Principles of Political Economy and Taxation karya
David Ricardo, dipublikasikan tahun 1817; dan Principles of Political Economy
karya John Stuart Mill, dipublikasikan tahun 1848. Seluruh hasil karya ini
mengilhami penjelasan paham Liberal Klasik mengenai kesuksesan dan keterbatas
dari Revolusi Industri. Adam Smith adalah ekonom yang terkenal pada zamannya.
"Economic Science" adalah frasa untuk menggambarkan bidang ini di
Inggris sebelum industrialisasi America muncul .
Kontribusi
penting lainnya dan mengilhami Taylor adalah Charles W. Babbage. Babbage adalah
profesor ahli matematika di Cambridge University. Salah satu kontribusi
pentingnya adalah buku yang berjudul On the Economy of Machinery and
Manufacturers tahun 1832 yang mendiskusikan banyak topik menyangkut manufaktur.
Babbage mendiskusikan gagasan tentang Kurva Belajar (Learning Curve), pembagian
tugas dan bagaimana proses pembelajaran dipengaruhi, dan efek belajar terhadap
peningkatan pemborosan. Dia juga sangat tertarik pada metode pengaturan
pemborosan. Charles Babbage adalah orang pertama yang menganjurkan membangun
komputer mekanis. Dia menyebutnya "analytical calculating machine" ,
untuk tujuan memecahkan masalah matematika yang kompleks.
Di
Amerika Serikat selama akhir abad 19 telah terjadi perkembangan yang
mempengaruhi pembentukan Teknik Industri. Henry R. Towne menekankan aspek
ekonomi terhadap pekerjaan insinyur yakni bagaimana seorang insinyur akan
meningkatkan laba perusahaan? Towne kemudian menjadi anggota American Society
of Mechanical Engineers (ASME) sebagaimana yang dilakukan beberapa pendahulunya
di bidang Teknik Industri. Towne menekankan perlunya mengembangkan suatu bidang
yang terfokus pada sistem manufactur. Dalam Industrial Engineering Handbook
dikatakan bahwa "ASME adalah tempat berkembang biaknya Teknik
Industri". Towne bersama Fredrick A. Halsey bekerja mengembangkan dan
memaparkan suatu Rencana Kerja untuk mengurangi pemborosan kepada ASME. Tujuan
Recana ini adalah meningkatkan produktivitas pekerja tanpa berpengaruh negatif
terhadap ongkos produksi. Rencana ini juga menganjurkan bahwa sebagian
keuntungan dapat dibagikan kepada pekerja dalam bentuk insentif.
Henry
L. Gantt (juga anggota ASME) menekankan pentingnya seleksi karyawan dan pelatihannya.
Dia, seperti juga Towne dan Halsey, memaparkan paper dengan topik-topik seperti
biaya, seleksi karyawan, pelatihan, skema insentif, dan penjadwalan kerja. Dia
adalah pencipta Diagram Gantt (Gantt chart), yang saat ini merupakan diagram
yang sangat populer digunakan dalam penjadwalan kerja. Sampai sekarang Gantt
chart digunakan dalam bidang statitik untuk membuat prediksi yang akurat. Jenis
diagram lainnya telah dikembangkan untuk tujuan penjadwalan seperti Program
Evaluation and Review Technique (PERT) dan Critical Path Mapping (CPM).
Sejarah
Teknik Industri tidak lengkap tanpa menyebut Frederick Winslow Taylor. Taylor
mungkin adalah pelopor Teknik Industri yang paling terkenal. Dia
mempresentasikan gagasan mengenai pengorganisasian pekerjaan dengan menggunakan
manajemen kepada seluruh anggota ASME. Dia menciptakan istilah "Scientific
Management" untuk menggambarkan metode yang dia bangun melalui studi
empiris. Kegiatannya, seperti yang lainnya, meliputi topik-topik seperti
pengorganisasian pekerjaan dengan manajemen, seleksi pekerja, pelatihan, dan
kompensasi tambahan bagi seluruh individu yang memenuhi standar yang dibuat
perusahaan. Scientific Management memiliki efek yang besar terhadap Revolusi
Industri, baik di Amerika maupun di luar negara Amerika.
Keluarga
Gilbreth diakui akan pengembangan terhadap Studi Waktu dan Gerak (Time and
Motion Studies). Frank Bunker Gilbreth dan istrinya Dr. Lillian M. Gilbreth
melakukan penelitian mengenai Pemahaman Kelelahan (Fatigue), Skill Development,
Studi Gerak (Motion Studies), dan Studi Waktu (Time Studies). Lillian Gilbreth
memeliki gelasr Ph.D. dalam bidang Psikologi yang membantunya dalam memahami
masalah-masalah manusia. Keluarga Gilbreth meyakini bahwa terdapat satu cara
terbaik ("one best way") untuk melakukan pekerjaan. Salah satu
pemikiran mereka yang siginifikan adalah pengklasifikasian gerakan dasar
manusia ke dalam 17 macam, dimana ada gerakan yang efektif dan ada yang tidak
efektif. Mereka menamakannya Tabel Klasifikasi Therbligs (ejaan terbalik dari
kata Gilbreth). Gilbreth menyimpulkan bahwa waktu untuk menyelesaikan gerakan
yang efektif (effective therblig) lebih singkat tetapi sulit untuk dikurangi,
demikian sebaliknya dengan non-effective therbligs. Gilbreth mengklaim bahwa
setiap bentuk pekerjaan dapat dipisah-pisah ke dalam bentuk pekerjaan yang
lebih sederhana.
Saat
Amerika Serikat menghadapi Perang Dunia II, secara diam-diam pemerintah
mendaftarkan para ilmuwan untuk meneliti perencanaan, metode produksi, dan
logistik dalam perang. Para ilmuwan ini mengembangkan sejumlah teknik untuk
pemodelan dan memprediksi solusi optimal. Lebih lanjut saat informasi ini
terbongkar. lahirlah Operation Research. Banyak hasil penelitian yang masih
sangat teoritis dan pemahaman bagaimana menggunakannya dalam dunia nyata tidak
ada. Hal inilah yang menyebabkan jurang antara kelompok Operation Research (OR)
dan profesi insinyur terlalu lebar. hanya sedikit perusahaan yang dengan sigap
membentuk departemen Operation Research dan mengkapitalisasikannya.
Pada
1948 sebuah komunitas baru, American Institute for Industrial Engineers (AIIE),
dibuka untuk pertama kalinya. Pada masa ini Teknik Industri benar-benar tidak
mendapat tempat yang khusus dalam struktur perusahaan. Selama tahun 1960 dan
sesudahnya, beberapa perguruan tinggi mulai mengadopsi teknik-teknik operation
research dan menambahkannya pada kurikulum Teknik Industri. Sekarang untuk
pertama kalinya metode-metode Teknik Industri disandarkan pada fondasi analisa,
termasuk metode empiris terdahulu lainnya. Pengembangan baru terhadap
optimisasi dalam matematika sebagaimana metode baru dalam analisa statistik
membantu dalam mengisi lubang kosong bidang Teknik Industri dengan pendekatan
teoritis.
Kemudian,
permasalahan Teknik Industri menjadi begitu besar dan kompleks pada dan saat
komputer digital berkembang. Dengan komputer digital dan kemampuannya menyimpan
data dalam jumlah besar, insinyur Teknik Industri memiliki alat baru untuk
mengkalkulasi permasalahan besar secara cepat. Sebelumnya komputasi pada suatu sistem
memakan mingguan bahkan bulanan, tetapi dengan komputer dan perkembangan
sub-program "sub-routines", perhitungan dapat dilakukan dalam
hitungan menit dan dengan mudah dapat diulangi terhadap kriteria problem yang
baru. Dengan kemampuannya menyimpan data, hasil perhitungan pada sistem
sebelumnya dapat disimpan dan dibandingkan dengan informasi baru. Data-data ini
membuat Teknik Industri menjadi cara yang kuat dalam mempelajari sistem
produksi dan reaskinya bila terjadi perubahan.
Sejarah dan Perkembangan Teknik Industri di Indonesia
Pendidikan Teknik Industri di Indanesia mulai diperkenalkan oleh Bapak Matthias Aroef pada tahun 1958 setelah
menyelesaikan studinya di Cornell University. Pada awal tahun 1958, mulai diperkenalkan beberapa mata
kuliah baru di Departemen Teknik Mesin, diantaranya : Ilmu Perusahaan, Statistik, Teknik Produksi, Tata Hitung Ongkos dan Ekonomi
Teknik. Sejak itu
dimulailah babak baru dalam pendidikan Teknik Mesin di ITB, mata kuliah yang
bersifat pilihan itu mulai digemari oleh mahasiswa Teknik Mesin dan juga Teknik Kimia dan Tambang.
Sementara itu pada sekitar tahun 1963-1964 Bagian Teknik
Mesin telah mulai menghasilkan sebagian sarjananya yang berkualifikasi
pengetahuan manajemen produksi/teknik produksi. Bidang Teknik Produksi semakin
berkembang dengan bertambahnya jenis mata kuliah. Mata kuliah seperti : Teknik Tata Cara, Pengukuran Dimensional, Mesin
Perkakas, Pengujian Tak Merusak, Perkakas Pembantu dan Keselamatan Kerja cukup
memperkaya pengetahuan mahasiswa Teknik Produksi.
Pada tahun 1966 - 1967, perkuliahan di Teknik Produksi
semakin berkembang. Mata kuliah yang berbasis teknik industri mulai banyak
diperkenalkan. Sistem man-machine-material tidak lagi hanya didasarkan pada lingkup wawasan manufaktur saja,
tetapi pada lingkup yang lebih luas yaitu perusahaan dan lingkungan. Dalam pada
itu, di Departemen ini mulai diajarkan mata kuliah : Manajemen Personalia, Administrasi Perusahaan, Statistik Industri, Perancangan Tata Letak Pabrik, Studi Kelayakan, Penyelidikan Operasional,Pengendalian Persediaan Kualitas Statistik dan Programa Linier.
Sehingga pada tahun 1967, nama Teknik Produksi secara resmi berubah menjadi
Teknik Industri dan masih tetap bernaung di bawah Bagian Teknik Mesin ITB. Pada
tahun 1968 - 1971, dimulailah upanya untuk membangun Departemen Teknik Industri
yang mandiri. Upaya itu terwujud pada tanggal 1 Januari 1971.
Sejarah Teknik Industri di Indonesia di awali dari kampus
Universitas Sumatera Utara [USU] Medan pada tahun 1965 dan dilanjutkan dengan
Teknik Industri ITB Institut
Teknologi Bandung.
Sejarah pendirian pendidikan Teknik Industri di ITB tidak terlepas dari kondisi
praktek sarjana mesin pada tahun lima-puluhan. Pada waktu itu, profesi sarjanaTeknik mesinmerupakan kelanjutan dari profesi pada zaman Belanda,
yaitu terbatas pada pekerjaan pengoperasian dan perawatan mesin atau fasilitas
produksi. Barang-barang modal itu sepenuhnya diimpor, karena di Indonesia belum
terdapat pabrik mesin.
Di Universitas Indonesia, keilmuan Teknik Industri telah dikenalkan pada awal
tahun tujuh puluhan, dan merupakan sub bagian dari keilmuan Teknik Mesin. Sejak
30 Juni 1998, diresmikanlah Jurusan Teknik Industri (sekarang Departemen Teknik
Industri) Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Pada saat itu, dalam menjalankan profesi sebagai sarjana
Teknik Mesin dengan tugas pengoperasian mesin dan fasilitas produksi, tantangan
utama yang mereka hadapi ialah bagaimana agar pengoperasian itu dapat
diselenggarakan dengan lancar dan ekonomis. Jadi fokus pekerjaan sarjana Teknik Mesin pada saat itu
ialah pengaturan pembebanan pada mesin-mesin agar kegiatan produksi menjadi
ekonomis, dan perawatan(maintenance) untuk menjaga kondisi mesin supaya
senantiasa siap pakai. Sedangkan sarjana Teknik Mesin tidak mempelajari sistem
pengoperasian tersebut secara keseluruhan. Sekitar tahun 1955, terdapat gagasan
untuk menambah perkuliahan tambahan bagi para mahasiswa Teknik Mesin dalam
bidang pengelolaan pabrik.
Opini Tentang
Perkembangan Teknik Industri
Sebagai
ilmu keteknikan, teknik industri memang bisa dikatakan berbeda dengan ilmu
keteknikan yang lain. Perbedaannya adalah pada ranah keilmuan yang digunakan.
Ranah keilmuan yang digunakan oleh cabang ilmu teknik selain teknik industri
berada pada ranah ilmu pengetahuan dasar masing-masing. Teknik industry merupakan
turunan dari teknik mesin, karena itu tidak aneh kalau program teknik industri berada
di departemen yang sama dengan teknik mesin. Teknik industri juga merupakan
ilmu interdisipliner yang berarti teknik industri melibatkan banyak disiplin
ilmu. Peran para industrial engineer adalah sebagai orang yang memiliki tugas
utama mensinergikan antar elemen yang ada dalam suatu sistem. Dimana
elemen-elemen dalam sistem tersebut pasti memiliki kaitan dan pengaruh antara
satu dengan yang lainnya serta tidak bisa dipisahkan. Di samping aspek
technical yang tentunya selalu bersinggungan dengan ilmu-ilmu pasti yang
menjadi inti dari kompetensi engineering, aspek sosial dari people and society-nya juga tidak boleh diacuhkan. Akhirnya, yang harus
kita ketahui, teknik industri menjadi sebuah disiplin ilmu pencerahan sejak di
awal perkembangannya, dimana dengan adanya teknik industri lah manusia pun
dimanusiakan. Menurut survei di beberapa negara, lulusan teknik industri adalah
salah satu yang memiliki gaji tertinggi dan peluang kerja yang luas. Berbagai
opini pasti akan terus berkembang dalam masyarakat luas, begitu juga di
lingkungan sekitar Anda. Jadikan opini yang berkembang sebagai penyemangat dan
motivasi untuk terus belajar, berkarya, dan berkontribusi untuk dunia
keteknikindustrian, baik di Indonesia maupun di dunia. Banggalah menjadi
lulusan Teknik Industri.
Referensi :
http://meistoke.blogspot.co.id/p/dgsg.html
http://himtisukses.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-teknik-industri.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_industri#Di_Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar