Selasa, 10 Januari 2017

Review Journal "Lean Production: A Frontier for Improving Performance of Oil and Gas Companies in Nigeria"

ABSTRAKSI
Abstraksi pada jurnal ini berisi permasalahan yang dihadapi yaitu berkurangnya harga minyak dan resesi global sehingga menyebabkan tantangan dan kesempatan bagi perusahaan mintak dan gas di negara bagian Nigeria. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi bagaimana mengatasi sistem produksi dengan penerapan Lean (perampingan) sehingga dapat meningkat kinerja perusahaan tersebut. Penelitian ini secara khusus mengidentifikasi jenis hubungan antara produksi seluler dan layanan pengiriman. Abstraksi ini berisi juga tentang bagaimana cara penyelesaian pertanyaan permasalahan dengan statistik.

PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi tentang latar belakang yang menjadi alasan penelitian tersebut dilakukan. Lean manufacturing adalah konsep yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan alat lean manufacturing yang layak untuk perusahaan minyak antara lain VSM, TQM, JIT, TPM, VM, ST, TW, SM, Kaizen, SLSP, DSA, SMED, CP, EL, SOP dan KPS. Dijelaskan mengenai kelebihan atau keuntungan dari lean manufacturing terhadap penelitian ini. Lean manufacturing Pendahuluan ini berisikan juga tentang tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian ini. Tujuan umum nya adalah untuk memastikan bagaimana lean mempengaruhi kinerja perusahaan minyak di Nigeria. Tujuan khusus nya adalah untuk mengidentifikasi sejauh mana produksi seluler mempengaruhi pelayanan perusahaan minyak.

Ulasan Literatur Terkait
Pada bagian ini dijelaskan mengenai literatur-literatur atau tinjauan pustaka yang digunakan pada penelitian ini. Bagian ini terbagi menjadi beberapa sub-bahasan. Yang pertama adalah mengenai perampingan produksi/lean production, pada sub-bahasan ini dijelaskan mengenai pengertian lean production dan manfaat lean production ini. Yang kedua adalah mengenai pendekatan yang digunakan untuk keberhasilan perampingan produksi. Yang ketiga adalah mengenai apa saja yang akan meningkat apabila diterapkan sistem perampingan produksi. Yang keempat adalah mengenai indikator kinerja utama secara umum pada perusahaan minyak di Nigeria.Yang kelima adalah mengenai proses produksi selular, mulai dari pengertian dan tujuan. Yang keenam adalah mengenai proses implementasi dari produksi selular, pada bagian ini menjelaskan langkah-langkah dalam penerapat atau pengimplementasian dari proses produksi selular. Yang ketujuh adalah mengenai pengaruh cellular manufacturing pada karyawan, dimana pengaruh tersebut terbagi menjadi beberapa faktor sebagai berikut : manajemen diri sendiri, motivasi, masukkan dari karyawan, pengawasan, perpaduan kelompok

Kerangka Teoritis
Penelitian ini berlabuh pada Sistem Umum Teori yang awalnya diusulkan oleh ahli biologi Ludwig Von Bertalanffy tahun 1928, bahwa sebuah sistem ditandai oleh interaksi dari komponen dan non-linear dari interaksi. Teori ini menjelaskan bagaimana produksi ramping sebagai pendekatan holistik atau integratif menciptakan nilai produksi efisien yang memiliki zero waste sebagai output, untuk menyediakan kualitas terbaik produk kepada pelanggan pada biaya terendah dan dalam waktu singkat.

Ulasan Empiris
Ulasan empiris ini berisi tentang penelitian sebelumnya yang telah dilakukan beberapa ahli mengenai lean production

Metode
Penelitian ini terbatas pada tiga perusahaan di Nigeria; South Atlantic Petroleum (SAPETRO), Sterling Oi Exploitation & Energy Productions Nigeria Limited, Agip Energy and Natural Resources. Populasi dari penelitian ini adalah 167 dan terdiri dari pekerja di perusahaan minyak dan gas yang dipilih. teknik sample random sampling digunakan untuk memilih tiga Coys dan ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan model Taro Yamane. Validitas instrumen diuji dengan memberikan salinan draft kuesioner, pertanyaan penelitian, dan hipotesis sepanjang sisi dengan tujuan penelitian. Reliabilitas instrumen diuji menggunakan setengah metode split. Sebuah studi percontohan dilakukan dengan 20 karyawan dari tiga perusahaan minyak dan gas yang dipilih. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Korelasi Pearson Product Moment untuk menguji hubungan antara variabel penelitian. Hipotesis awal penelitian ini adalah Ada hubungan yang signifikan positif antara produksi selular dan pelayanan di operator perusahaan minyak dan gas di negara bagian Rivers.

PEMBAHASAN TEMUAN
Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan positif antara produksi selular dan pelayanan dari perusahaan minyak yang dipilih di Rivers State. Ini berarti bahwa adopsi praktek produksi ramping akan meningkatkan kinerja perusahaan minyak di Rivers State dalam periode ini berkurang harga minyak. Ini menegaskan pentingnya strategis manufaktur selular dan strategi produksi ramping lainnya dalam industri minyak dan gas Nigeria.

RINGKASAN TEMUAN
Ini berarti bahwa produksi seluler sebagai salah satu strategi produksi ramping dalam Coys minyak dan gas akan meningkatkan pelayanan, kepuasan pelanggan, mengurangi biaya operasi, limbah yang pada jangka panjang meningkatkan kinerja.

KESIMPULAN
Dari penelitian menunjukkan sangat setuju bahwa manufaktur selular meningkatkan pelayanan. Produksi ramping mengurangi segala bentuk kegiatan yang tidak perlu dalam organisasi dan meningkatkan kinerja.

REKOMENDASI
Pada bagian ini menjelaskan tentang rekomendasi yang diberikan penulis atau peneliti kepada pembaca atau perusahaan yang akan menerapkan lean production atau cellular production antara lain sebagai berikut :
  1. Perusahaan minyak di Negara Bagian Rivers harus berlatih sistem produksi ramping dengan membuat pengaturan untuk program pelatihan yang relevan dan pembangunan infrastruktur fisik yang diperlukan
  2. Kesadaran melalui pengawasan kemampuan, yaitu, berhubungan terus dengan pemasok / pabrik
  3. Semua departemen memahami peran mereka dalam proses produksi ramping
  4. Dewan dan pimpinan manajemen harus secara aktif mendorong dan mendukung perubahan dengan kepemimpinan yang kuat terutama dukungan manajemen puncak selama proses perubahan


KEKUATAN PENELITIAN
 Penelitian ini memiliki beberapa keunggulan atau kekuatan antara lain :
  • Bahasa yang digunakan oleh penulis meskipun dengan bahasa Inggris tetapi mudah dipahami oleh pembaca
  • Tinjauan pustaka dan metode yang digunakan pada penelitian ini sudah tepat
  •  Penelitian ini relevan dengan penelitian yang sebelumnya dan bisa diteliti lebih lanjut

KELEMAHAN PENELITIAN
  • Pada pembahasan mengenai penyelesaian masalah dengan statistik tidak dijelaskan dengan detail sehingga membuat pembaca bingung darimana hasil tersebut didapatkan
  •  Penyelesaian masalah tidak mendetail
  •  Menurut saya ada literatur yang tidak perlu dimasukkan ke dalam jurnal





Link download PPT review : PPT Review

Minggu, 01 Januari 2017

Review Journal that Using Secondary Data Analysis: Pregnancy Intention and Postpartum Depression: Secondary Data Analysis from A Prospective Cohort








Review or Commentary on ‘Pregnancy intention and postpartum depression: secondary data analysis from a prospective cohort’
     Secondary data refers to data that was collected by someone other than the user. Common sources of secondary data for social science include censuses, information collected by government departments, organisational records and data that was originally collected for other research purposes. Primary data, by contrast, are collected by the investigator conducting the research.
     Secondary data analysis can save time that would otherwise be spent collecting data and, particularly in the case of quantitative data, can provide larger and higher-quality databases that would be unfeasible for any individual researcher to collect on their own. In addition, analysts of social and economic change consider secondary data essential, since it is impossible to conduct a new survey that can adequately capture past change and/or developments. However, secondary data analysis can be less useful in marketing research, as data may be outdated or inaccurate. Secondary data can be obtained from different sources:
·  information collected through censuses or government departments like housing, social security, electoral statistics, tax records
·     internet searches or libraries
·     progress reports
     During pregnancy and early motherhood women have an increased risk of depression, which remains a significant contributor to maternal death rates in the UK (Oates, BJOG 2011;118:13441). Postnatal depression (PND) is a form of clinical depression and includes symptoms of fatigue, diminished interest and pleasure in activities, social withdrawal, sadness and hopelessness in the period following childbirth. The problem of PND is widespread, and it is estimated that one in ten women will be affected by depression during any month in the first year after giving birth (Gavin et al., Obstet Gynecol 2005;106:107183).The consequences of depression during the postpartum period are not limited to the mother alone and it can lead to difficulties in motherinfant bonding, relationships and child development.
  A number of risk factors for PND have been studied in efforts to improve identification, prevention and treatment for women at risk. The findings of this study highlight that pregnancy intention may be an important contributing factor to postnatal maternal depression, with unintended or unwanted pregnancies resulting in a three- to five-fold increase in risk. Interestingly, although for most women the risk of depression decreases over the first postnatal year, the authors report a higher risk at 12 months postpartum for women with unintended pregnancies and an increase in risk over time for women with an unwanted pregnancy. This emphasises that women who have unintended pregnancies may have a specific risk for more protracted depression following childbirth and require more long-term monitoring and treatment.
  One of the strongest predictors of PND is a history of depression, and over 50% of women who experience depression during or following pregnancy are likely to have had an episode of depression in the 9 months before pregnancy (Dietz et al., Am J Psychiatry 2007;164:151520). However, many studies fail to measure mothers’ prenatal depression and therefore lack the ability to determine whether postnatal episodes of depression represent new onsets of depression or continuations of previous episodes. In this study, the absence of a measure of prepregnancy depression reduces the certainty of the directionality of the association between postpartum depression and unintended pregnancy, because women who are depressed may also be more likely to have an unintended pregnancy. Further studies of perinatal depression should endeavour to account for pre-existing depression as well as potential social patterning of PND in women with unintended pregnancies.
   Nevertheless, given that unintended pregnancy is a likely risk factor for depression, awareness that a pregnancy was unintended should further prompt clinicians to screen for depression both during and after pregnancy. Approximately 50% of pregnancies are reported to be unintended and further research is warranted to determine the benefits of routine enquiries about pregnancy intention at antenatal visits.