Penderitaan tidak pernah lekang dari kehidupan umat manusia. Setiap orang pasti menghadapi ini, baik oleh dukacita karena kehilangan orang yang dikasihi, bencana, sakit, fitnah, penindasan, ketidakadilan dan tersingkirkan. Akibat dari penderitaan bisa membuat seseorang menjadi frustasi, depresi atau bahkan merasa Tuhan telah meninggalkan dirinya. Dan yang lain melihat penderitaan adalah suatu alat untuk menempa dirinya untuk memperoleh kesuksesan. Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai penderitaan manusia yang disebabkan oleh bencana alam.
Berbagai bencana
alam telah terjadi hampir di seluruh dunia, Indonesia pun tidak luput dari
berbagai bencana alam seperti banjir. Di sebagian wilayah Indonesia hamper setiap
tahunnya menimpa bencana banjir ini. Ibu kota Negara Indonesia ini pun menjadi
salah satu wilayah yang mengalami bencana banjir.
Dampak yang dapat
ditimbulkan karena banjir adalah sebagai berikut.
Primer
- Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.
Sekunder
- Persediaan air – Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
- Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
- Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
- Pepohonan - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
- Transportasi - Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
Tersier/jangka panjang
- Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena kerusakan pemukiman yang terjadi akibat banjir; dalam sektor pariwisata, menurunnya minat wiasatawan; biaya pembangunan kembali; kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll.
Dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, ternyata banjir (banjir air
skala kecil) juga dapat membawa banyak keuntungan, seperti mengisi kembali air
tanah, menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah. Air banjir
menyediakan air yang cukup di kawasan kering dan semi-kering yang curah hujannya
tidak menentu sepanjang tahun. Air banjir tawar memainkan peran penting dalam
menyeimbangkan ekosistem di koridor sungai dan merupakan faktor utama dalam
penyeimbangan keragaman makhluk hidup di dataran. Banjir menambahkan banyak
nutrisi untuk danau dan sungai yang semakin memajukan industri perikanan pada
tahun-tahun mendatang, selain itu juga karena kecocokan dataran banjir untuk
pengembangbiakan ikan (sedikit predasi dan banyak nutrisi).
Di tinjau dari letak
geografis, kondisi topografi, iklim, faktor demografi, dan kondisi sosial
masyarakat, maka kemungkinan terjadinya banjir di Indonesia khususnya Jakarta
cukup besar. Banjir dapat setiap saat terjadi dan sulit di perkirakaan
intesitasnya, tempat, waktu baik pada daerah yang sudah ditangani dan belum
sempat di tangani. Peristiwa banjir tidak akan menjadi masalah sejauh banjir
tidak menimbulkan gangguan atau kerugian yang berart bagi kepentingan manusia.
Fenoma banjir disebabkan oleh tiga faktor yaitu kondisi alam, peristiwa alam,
dan kegiatan manusia.
- Faktor-faktor kondisi alam yang dapat menyebabkan terjadinya banjir adalah kondisi wilayah, misalnya : letak geografis suatu wilayah, kondisi topografi, dan geometri sungai seperti kemiringan dasar sungai, meandering, penciutan ruas sungai, sedimentasi, pembendungan alami pada suatu ruas sungai.
- Peristiwa alam yang bersifat dinamis yang dapat menjadi penyebab banjir seperti curah hujan yang tinggi, pecahnya bendungan sungai, peluapan air yang berlebihan, pengendapan sendimen / pasir, pembendungan air sungai karena terdapat tanah longsor , pemanasan global yang mengakibatkan permukaan air laut tinggi.
- Faktor kegiatan manusia yang dapat menyebabkan banjir adalah adanya pemukiman liar di daerah bantaran sungai, penggunaan alih fungsi resapan air untuk pemukiman, tata kota yang kurang baik, buangan sampah yang sembarangan tempat, dan pemukiman padat penduduk
Mencegah dan menanggulangi
banjir tak dapat dilakukan oleh pemerintah saja atau orang perorang saja.
Dibutuhkan komitmen dan kerjasama berbagai pihak untuk menghindarkan Jakarta
dan kota lain di Indonesia dari banjir besar.
Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan itu antara lain:
Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan itu antara lain:
- Membuang lubang-lubang serapan air
- Memperbanyak ruang terbuka hijau
- Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasa
- Meninggikan bangunan rumah memang dapat menyelamatkan harta benda kita ketika banjir terjadi, namun kita tidak mencegah terjadinya banjir lagi. Manusia yang mengakibatkan banjir, manusia pula yang harus bersama-sama menyelamatkan kota.
Menyelamatkan
Jakarta dari banjir besar bukan hanya karena berarti menyelamatkan harta benda
pribadi, namun juga menyelamatkan wajah bangsa ini di mata dunia. Partisipasi seluruh
elemen masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan terkoordinasi agar
dapat terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya
dibentuk untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan mengatur peran serta
masyarakat dalam penanggulangan banjir. Penanggulangan banjir dilakukan secara
bertahap, dari pencegahan sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan
setelah banjir. Tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan
penanggulangan banjir yang berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir
mengikuti suatu siklus (life cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian
mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi
kembali. Pencegahan dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti
pembangunan pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir
dan kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem
peringatan dini bencana banjir. Marilah bersama-sama kita rawat bumi kita ini
agar bencana alam dapat dikurangi dan kita sebagai umat manusia dapat hidup
tenang dan nyaman.